Hari ini saya memang sedang gerak cepat. Di lonely-birthday-trip-yang-tertunda ini, ceritanya
saya bakal bepergian ke Trowulan-Mojokerto, ibu kota Majapahit yang masuk ke
dalam salah satu destinasi yang saya nantikan setahun belakangan.
Wringin Lawang, Gerbang Masuk Ibu Kota Majapahit |
Jam 3.20 pagi, kereta Tumapel yang saya dan penglaju lainnya tumpangi mulai meninggalkan
Stasiun Besar Malang. Saya pun duduk di gerbong satu, memilih tempat di pinggir
jendela supaya bisa bersandar sambil mengisi baterai yang sudah berkurang.
Okupasi kereta yang saya naiki tidak terlalu padat. Kereta baru
mulai terasa penuh ketika berhenti di stasiun Blimbing dan Singosari. Ya, kereta
lokal seperti Tumapel dan Penataran adalah pilihan andalan bagi wisatawan,
pedagang, maupun penduduk setempat yang harus melakukan commuting Surabaya—Malang setiap harinya. Selain terbebas dari kemacetan
jalan raya, dengan naik kereta lokal, kita bisa melanjutkan tidur nyenyak sambil
menempuh jarak ratusan kilometer hanya dengan kocek empat hingga lima ribu rupiah
saja.
(Klik pada Judul Buat Kepo Lebih Lanjut!)