Seperti yang udah diceritakan pada tulisan
sebelumnya, di akhir tahun yang lalu gue tengah menggeluti program balapan
keliling dunia ala-ala bernama The
Amazing Race Asia season 5, acara teve di mana season 1-nya gue tonton
waktu gue masih mengenyam pendidikan sekolah dasar. Setelah vakum agak lama,
AXN sebagai penyelenggara pun mengadakan kembali season baru program tersebut dengan
menggandeng sponsor yang kebanyakan dari Indonesia, sehingga shooting-nya pun mostly dilakukan di Indonesia.
Selama kurang lebih dua bulanan itu, gue menjadi fanboy The Amazing Race Asia season 5
dan mengikuti betapa sengit pergelutan dari 11 team dalam menaklukan setiap
kota dan tantangan yang berbeda-beda. Hingga… tibalah saat di mana episode
kampret itu tayang di layar kaca.
Di leg 9 alias babak semifinal yang berlangsung di Kabupaten
Banyuwangi, tersisa empat tim dari tiga negara yang berjuang untuk rebutan
tiket menuju hadiah US$ 100.000. Keempat tim itu adalah Yvone-Chloe dari
Malaysia, Eric-Rona dan Maggie-Parul dari Filipina, serta dua srikandi badai
asal Indonesia, Treasuri dan Louisa. Sebutan srikandi yang gue berikan pada
mereka bukannya tanpa alasan. Di season itu, mereka benar-benar menjadi tim
kuda hitam. Nih, bayangin aja. Dari sembilan episode, mereka berhasil meraih empat posisi pertama, sekali posisi kedua, dan dua kali posisi ketiga.
Kembali ke episode semifinal laknat tadi. Di leg 9 tersebut, Trez-Lou kena Yield dari Maggie-Parul sehingga mereka harus menunggu 15 menit sebelum mengerjakan tantangan. Selanjutnya, Eric dan Rona juga ngasih U-TURN ke Trez-Lou sehingga mereka harus mengerjakan dua detour sekaligus. Iya, di semifinal itu, Trez dan Louisa dizalimi oleh permufakatan jahat dua tim Pilipinas yang sedari awal memang takut sama team asal Indonesia, negara yang sama sekali belum pernah memenangkan The Amazing Race Asia.
Hasilnya ketebak. Trez-Lou tereliminasi tepat satu
episode sebelum masuk babak final.
Mengheningkan cipta... mulai....
(Klik pada Judul Buat Kepo Lebih Lanjut!)
Mengheningkan cipta... mulai....
(Klik pada Judul Buat Kepo Lebih Lanjut!)
Begitu kelar episode sembilan, sebagai netizen
Indonesia yang budiman gue pun terpanggil untuk spamming dan membully tim-tim
yang jahat sama Treasuri dan Louisa. Yha. Ini demi melampiaskan kekesalan pada
negara Eatbulaga.
“MALU TUH SAMA OTOT!!!! CHICKEN!!!”
"UNFAIR!!!!!!!!"
"MATRE!!! MATA DUITAN!!!!"
"UNFAIR!!!!!!!!"
"MATRE!!! MATA DUITAN!!!!"
“Do you believe in Karma??? Karma does exist,
rite???”
“SEBARKAN!!! Jangan berhenti di kamu!!”
Kemudian Instagram gue di-block sama Parul, beauty
queen asal Filipina yang kemudian jadi pemenang TARA Season 5.
Ternyata gue nggak sendirian. Hal yang sama juga
dilakukan netizen Indonesia yang terkenal nyelekit dan menguasai sosial media.
Termasuk di antaranya para followers Instagram akun @TARA5_Indonesia. Berawal
dari diskusi di Instagram, para sesepuh fanboy TARA pun menggagas acara meet and greet racers Indonesia. Sebagai
salah satu penjunjung tinggi Treasuri dan Louisa, gue pun mendaftarkan diri
untuk bisa berjumpa dengan sang idola.
***
8 Januari 2017
Dari Planet Bekasi, pagi-pagi gue harus berjibaku
melawan himpitan emak-emak yang piknik dengan sekeluarga besarnya di dalam gerbong
commuter line, menuju ke arah Blok M, lebih tepatnya di Holy Smokes Senopati.
Jam 11 tepat, gue tiba di lokasi dan melakukan
daftar ulang ke panitia sambil mengeluarkan dua bingkisan kado handmade untuk dua racers idola gue.
Iya, seminggu sebelum hari-H, gue sok ide membuat hand lettering dan karikatur
ala-ala di atas talenan kayu untuk mengendorse ke mereka. Kurang lebih,
beginilah wujudnya. Maaf kurang rapi, yang penting hargai niatnya. Yha… bisa dipesan melalui akun @rizkidwika yha...
pemesanan melalui akun |
Setelah duduk dan join bareng 50-an fans lainnya,
ternyata peserta meet and greet nggak cuma dari Jabodetabek. Ada juga yang
datang jauh-jauh dari Banten, Bandung, bahkan dari Malaysia. Jam sebelas lebih
dikit, gue pun melihat Louisa yang berbaju merah menghampiri setiap meja satu
per satu, termasuk ke meja gue.
Oke… mulai grogi…
Gilak. Louisa yang ditakuti tim-tim negara lain ini
sekarang lagi duduk di sebelah gua…
Kami berlima yang ada di meja mulai chit-chat dan
selfie sama Louisa. Doi mengeluarkan cue card asli dari The Amazing Race Asia
season 5 episode leg 9, yang isinya tantangan memecahkan batu belerang di Kawah
Ijen, Banyuwangi. Doi menceritakan pengalamannya dengan antusias, sambil
sesekali melimpahkan rasa sakit hatinya dijahatin sama tim Pilipinas yang di
depannya baik, padahal nusuk dari belakang. Dasar orang-orang drama yang tida berfaeda.
Gue pun mengeluarkan gift pertama yang ditujukan untuknya.
Amplop asli dari challenge Banyuwangi, bukan KW, bukan replika. |
Gue pun mengeluarkan gift pertama yang ditujukan untuknya.
“Wah… ini yang lo tag di Instagram ya? Wah tengkyu
ya, lucu banget orangnya”
Gue makin salting. Maloe. Kepengin pulang aja
rasanya.
Bangga berfoto bersama mba mba strong 2016, @Louisa_Kus |
Terima kasih sudah diendorse, kaka~ |
Tak lama, Treasuri pun datang dan acara sharing
session dimulai. Mereka berdua menceritakan segala pengalamannya selama
mengikuti The Amazing Race Asia season 5, mulai dari tahap audisi, karantina,
enak nggak enaknya ikutan race, sampe drama-drama yang terjadi antara tim dari
negara lainnya. Sepanjang sesi acara, gue pun cuma bisa bengong-bengong terpana
sambil nyemilin daging asap beserta salad-saladnya.
Men, rising star yang biasanya gue tonton setiap Kamis di AXN sekarang beneran terpampang nyata di depan muka gua…..
Men, rising star yang biasanya gue tonton setiap Kamis di AXN sekarang beneran terpampang nyata di depan muka gua…..
Kibasan rambut ala Juara |
Pejuang Indonesia yang nggak lupa sadar kamera |
Semakin siang, acara semakin ramai. Puncak
keramaiannya bisa dibilang ketika Rachel dan Vicky datang ke venue, kemudian
membagikan pengalaman ceritanya. FYI, Vicky dan Rachel adalah team Indonesia
lainnya yang ikutan TARA5 selain Treasuri dan Louisa. Di TARA 5, mereka semacam
team penggembira. Mereka ini adalah team yang paling bodor, suka berantem
sendiri, dan bikin geregetan para penontonnya… begitupun dengan gua.
Waktu sharing session, secara blak-blakan Rachel juga
membagikan kekesalan dia—dan juga geng sekutunya: TrezLou, Alex Will, Tom
Anita- terhadap team Filipina yang dirasa emang nyebelin dari sananya, mulai
dari istilah “baik di depan, tapi nusuk di belakangnya”, sampe dia menirukan
gaya-gaya beauty queen yang banyak ngeluh tapi justru bisa jadi pemenang.
"OH NOOO. OMAIGAD... I CAN SMELL THE SULPHUR.." Tiru Rachel bergaya lenjeh di depan penggemar TARA Indonesia.
Gossipin Pilipinas ena kali ya~ |
Nah ini dia. Pemenang yang hatinya tak secantik luarnya~~ |
"OH NOOO. OMAIGAD... I CAN SMELL THE SULPHUR.." Tiru Rachel bergaya lenjeh di depan penggemar TARA Indonesia.
Satu venue ketawa ngakak. Hari itu, Filipina menjadi
musuh kita bersama.
Makin siang, acara meet and greet itu pun semakin menyenangkan. Kuis tanya jawab, foto
bareng, ngegosipin peserta dari negara lain, ngebahas apakah Vicky dan Rachel
berantemnya bukan settingan, bahkan Om Husein, peserta TARA season 4 asal
Indonesia menyempatkan buat hadir walau sebentar. Gue juga memberikan talenan handmade kedua gue pada Treasuri, cewek
tangguh yang pemikiran analitikalnya sangat gue kagumi.
Sekitar jam dua siang, acara pun ditutup dengan sesi
tanda tangan dari keempat racers. Kemudian, gue mepet ke sebelahnya Treasuri untuk
colongan ngobrol dan foto selfie.
“Kak Trez, lo
dulunya FHUI ya?”
“Iya, gue anak FH. Lo UI juga?”
“Kalo gue Arsitek, tapi 2011”
“Oh iya? Gue dulu kosnya di Kutek”
“Demi apa??!!!” Gue kaget, kirain salah denger.
“Iya gue dulu awalnya ngekos di Barel, terus gue
pindah ke Kutek. Bahkan dulu tuh di Kutek masih sepi banget. Warteg nasi pake
sayur gitu-gitu cuma tiga ribu”
Sama-sama mantan Anak Kutek. Hidup Warteg Shinta!!! |
Buset, gue takjub tidak percaya. Perkampungan suram
macam Kutek ternyata bisa melahirkan banyak artis dan juara, mulai dari
Nicholas Saputra sampe Treasuri, pemenang The Amazing Race Asia season 5 yang
sesungguhnya.
Hari itu memang sangat membahagiakan. Gue berhasil
memberikan dua kado handmade pada dua
idola gue, ngajak selfie sepuasnya sama dua srikandi juara, bahkan ngajak foto bareng Vicky-Rachel dan menyampaikan langsung betapa kzl-nya
gue terhadap team mereka. But, those moments were so fun! Terlebih lagi, mereka
yang tahun kemarin mengharumkan nama Indonesia nggak segan untuk berinteraksi langsung
sama penggemarnya.
Katanya bentji tapi diajak selfie :( |
Si Allan (Wu) berfoto bersama dengan Trez dan Louisa |
TeamIndonesia (1) |
TeamIndonesia (2) |
Menjadi fanboy di awal tahun 2017 ini sungguh menyenangkan.
Setelah gue selama ini fanboying terhadap Project Pop sejak tahun 2009 juga
Maliq & d’Essentials sejak tahun 2013 silam, gue pun menemukan kembali objek
untuk bersenang-senang. Yha, The Amazing Race Asia. Ada perasaan menyenangkan
ketika bisa tanya jawab langsung sama racers
yang biasanya lo tonton perjuangannya di depan layar kaca, bahkan mereka nggak
segan untuk memberi tips dan trik untuk lolos audisi online TARA season
berikutnya.
Doakan saja pasangan laknat berikut ini bisa
menyingkirkan tim Pilipinas dengan sama jahatnya di season mendatang. Yha… segera, di televisi Anda.
Akan kubalas kau, Pilipinas!
Akan kubalas kau, Pilipinas!
3 komentar:
10 January 2017 at 19:49
Permalink this comment
Hahaha kampretnya dirimu nak... Gue doain biar keterima yaaa... Hidup Indonesia..
10 January 2017 at 20:15
Permalink this comment
Hahaha kocak sih tulisannya. Gw tunggu (?) di layar kaca
22 December 2017 at 11:45
Permalink this comment
LINK DI BAWAH INI AKAN MEMBANTU KAMU UAT CARI TAU INFO PERGURUAN TINGGI LOH
PERINGKAT UNIVERSITAS SWASTA DI INDONESIA 2016
UNIVERSITAS SWASTA TERMAHAL DI INDONESIA 2017
UNIVERSITAS TERBAIK DI INDONESIA 2017
PERGURUAN TINGGI SWASTA TERBAIK DI INDONESIA