Lagi-lagi, gue harus melancong ke Bandung. Selain gara-gara tema
skripsi yang mengharuskan gue ke sana untuk melakukan survei lapangan, kali ini
gue berniat untuk menghadiri perhelatan internasional sepuluh tahunan yang kembali
di gelar di kota ini. Yes, apalagi kalau bukan Peringatan Konferensi Asia
Afrika. Nggak cuma datang dan bawa badan, gue kemudian tergugah untuk mendaftarkan
diri sebagai volunteer acara tersebut
dan gue pun tergabung dalam ratusan relawan Informasi Dunia Maya alias Relawan India.
Dengan tema Solidaritas bangsa Asia dan Afrika, peringatan enam
puluh tahun konferensi ini diselenggarakan secara besar di dua kota, yakni
Jakarta dan Bandung. Nah, setidaknya ada enam puluh event yang diselenggarakan, salah satunya Solidarity Day yang lagi diadain di Kompleks Taman Pasupati Bandung
(Taman Jomblo, Taman Skate, dan Taman Film).
Dalam acara bertajuk A
Tribute to Sukarno and Nelson Mandela ini, tiang-tiang sepanjang jembatan
pun disulap menjadi pink menyala lengkap dengan berbagai mural yang
menggambarkan semangat tokoh-tokoh perjuangan di dua benua. Keren banget
pokoknya. Nggak cuma itu, selain menikmati mural, di sepanjang acara pengunjung
juga bisa menikmati berbagai food truck
yang hits dari Kota Bandung, stand berbagai
komunitas, musik, screening film, serta
rencananya doa bersama.
Pembukaan acara dipusatkan pada area Taman Film, dengan
menonton cuplikan sejarah Konferensi Asia Afrika 1955 dan film pendek garapan komunitas-komunitas
film di Kota Bandung, dilanjut dengan hiburan dari Kang Ganjar yang menyanyikan
lagu Solidaritas serta penampilan kejutan dari Raef, penyanyi asal Washington
DC. Pembukaan semakin meriah ketika rombongan wali kota datang dan berbagi kesenangan
dengan warga-warganya. Dalam memberikan sambutan, Kang Emil dan Teh Lia tak
segan berkelakar dengan semua pengunjung yang datang, mulai dari mengadakan
kuis dadakan, membagikan hadiah kepada anak kecil dan pengunjung yang hadir,
bahkan menyanyikan beberapa lagu seperti Manuk Dadali, Halo-halo Bandung, juga
Ibu Kita Kartini.
Dudukan Taman Jomblo yang Disulap jadi Stand Komunitas |
Denger Musik, Joget-joget di Taman Skate. Cuteness Overload!!! |
Kondisi Pilar-pilar yang Dimuralin Warna-warni. GMZ! |
Screening Film Sembari Bercengkerama |
Sketsa Setengah Jadi. Yaudahlahya, Distorsi Banyak Nggak Apa-apa |
Tuan Rumah: Idola-able Abad 21, Ridwan Kamil. |
“Bandung itu berita baik. Bandung terbuat dari kebahagiaan. Kita harus memperlakukan Bandung seperti ibu kita sendiri. Harus kita sayangi, harus kita muliakan, jangan kita tambahkan beban. Ketika ada masalah, kita beri solusi. Ketika ada masalah, kita mendoakan.”
– Ridwan Kamil, wali kota kekinian pecinta batu akik.
Terlalu banyak rasa merinding dan mbrebes mili yang gue alami
saat menyaksikan pembukaan tadi. Selain karena punya pemimpin yang dicintai
karena mementingkan kenyamanan hidup setiap warganya, Kota Bandung juga
memiliki semangat kolaborasi yang sangat besar. Bandung punya masyarakat yang
mau bergerak. Warganya mau turun tangan, bukan sekadar urun angan. Sebagai volunteer yang berasal dari luar planet
alias Bekasi, Jujur, gue merasa sangat iri terhadap kota ini.
Ayo, masih ada tiga jam lagi menuju puncak acara malam
nanti! Buat kamu yang sedang ada di seputaran Dago atau Kota Bandung, mari
merapat ke acara Solidarity Day ‘A
Tribute to Sukarno and Nelson Mandela’ di kolong Jembatan Pasupati. Buat
yang belum bisa hadir, tenang. Masih ada serangkaian acara menyenangkan di Kota
Bandung hingga hari Minggu ini yang bisa kamu ikuti dan jadilah salah satu bagian
dari keceriaan masyarakat Asia-Afrika!
0 komentar: