*nengok kanan kiri*
*bersih-bersih sarang laba-laba*
*ngusir gelandangan*
Well, Assalamualaikum blog yang nggak punya pengunjung…
KYAAAAAAAAAAAAAA GUE NULIS LAGIIIIIIIIIIIIIIIIIII AAAAAAAAAAA :””””””D
Ya, ini adalah tulisan pertama gue di tahun 2013 sekaligus tulisan gue satu-satunya yang ke-publish di blog saat semester tiga. Secara…. lima bulan terakhir ini gue lagi disandera.
Bukan, bukan Sandera yang ini. Kalo yang ini gue demen.
Apalagi Olla Ramlannya.
Apalagi Olla Ramlannya.
Bagi gue pribadi, semester tiga adalah kala mahasiswa Ars tingkat dua seperti gue dan teman-teman lainnya benar-benar diperkenalkan dengan arsitektur yang sebenarnya.
Singkat cerita, kami terjebak dalam satu semester dengan nuansa kamp militer. Sedikit banyak, pasti bermunculan pertanyaan di antara teman-teman sekalian. Sebenernya, apa sih yang dilakukan mahasiswa arsitektur hingga segitu ansosnya?
Di semester ini, ada empat mata kuliah wajib serta satu mata kuliah pilihan yang harus gue ambil, yaitu Daskom, Tekbang, Sejars, Metoper, dan…………… tentu saja, Perancangan Arsitektur Interior 1 tercinta tersayang tertujuh-sks tersegala-galanya.
Berbeda dengan semester sebelumnya yang mata kuliahnya berakhiran ars-ars semua, mata kuliah semester tiga ini lebih menguras tenaga. Mau tau? Berikut cuplikannya.
Mata kuliah pertama yang akan dibahas adalah Daskom alias Dasar Komputer. Pada mata kuliah ini, mahasiswa diajarin cara bikin rumah dengan aplikasi digital kayak Google Sketchup serta Adobe Photoshop. Nantinya, gambar-gambar yang udah jadi harus kita render, ditambahin pepohonan sama orang-orangan. Kalo bisa disimpulin sih, tugasnya bikin selebaran rumah kayak di emol-emol….TAPI NGGAK SEGAMPANG ITU, YA.
Buat tugas UAS kemaren, mahasiswa disuruh ngerender denah, tampak, potongan, perspektif, dan portfolio dengan jumlah minimal dua puluhan gambar. Gue ngerjainnya sampe mabok, hingga kepikiran membuat prahara rumah tangga seperti gambar ini.
Siapa perempuan sundal itu, mas?!
***
Dinamakan: keranda futuristik
Nggak cuma itu, kita juga dikenalin dengan teori fisika bangunan, kayak pencahayaan dan penghawaan pada suatu bangunan. Kalo soal tugas sendiri sih, lumayan istimewa. Analsisis struktur tenda warung nasi uduk. Yes, gue sore-sore harus izin ke tukang nasi uduk untuk numpang ngerekam doi lagi diriin tenda dengan alasan tugas kuliah.
UAS kemaren, mahasiswa dalam kelompok disuruh membangun shelter dari material kayu berukuran 1:1 yang bisa mengurangi sinar matahari dan angin yang masuk. Gue setengah yakin kalo lulus dari jurusan ini bisa langsung dipekerjakan sebagai kuli bangunan.
Ah iya. Yang unik dari matkul ini adalah…… (konon) dosennya mirip gue :|
Pak Joko, bro.
***
Selanjutnya adalah Sejarah Arsitektur. Agak membingungkan juga ya, di Fakultas Teknik ada mata kuliah sejarah. Dosennya sendiri adalah Pak Budi Sukada, mantan ketua IAI sekaligus arsitek Balairung UI. Satu kata aja sih. Buset.
Di matkul ini, beliau menjelaskan tentang sejarah arsitektur modern di dunia. Yang paling seru adalah tugasnya, di mana tiap minggu mahasiswa disuruh mencari contoh bangunan di Indonesia yang memiliki ciri-ciri seperti materi yang dikasih waktu minggu itu.
Misalnya, minggu ini lagi diajarin tentang Arsitektur Arts and Crafts, Art Deco, Art Nouveau. Nah, tugasnya adalah kita harus dateng atau browsing tentang bangunan di Jakarta yang punya gaya kayak gitu, lalu bikin laporannya di ppt. Kemudian, Gue, Ochan, dan Gege memutuskan untuk mengunjungi Bioskop Metropole di bilangan Menteng. Tugas ini berakhir makan, jalan-jalan, sambil nonton Perahu Kertas 2. Ralat, yang menikmati nontonnya gue doang. Ochan dan Gege nontonnya nggak betah, uring-uringan minta pulang.
UAS-nya lebih random. Kita disuruh menganalisis indikasi bangunan dekonstruksi di Indonesia berdasarkan materi slide yang dikasih sama Pak Budi. Kemudian beliau memberikan foto ini.
Sesuatuk, yah?
klik untuk memperbesar
***
Mata kuliah keempat adalah Metoper, kepanjangannya Metode dan Teori Perancangan –meskipun gue lebih suka menyebutnya metode laper. Lewat mata kuliah ini, gue semakin yakin kalau seharusnya Dept. Arsitektur dipisah dari Fakultas Teknik. Gimana nggak. Menurut gue, mata kuliah ini lebih ke sosial banget. Setiap minggu kami dikasih modul berbahasa Inggris lumayan tebel-tebel yang sifatnya teori dan sejarah semua. Tugasnya pun outstanding. Ngebahas permasalahan biotoilet, bikin strategi gimana cara bisa ngirim kue ke Ibu Negara dalam waktu dua jam saja, serta ngebahas filosofi sebuah botol. Teknik manelagi coba yang kuliahnya selama dua minggu ngomongin botol itu apa?
Hastagah.
Untung gue punya teman anak filsafat se-absurd @yudinadine.
***
Dan yang terakhir adalah matkul Perancangan Arsitektur Interior 1 yang……………………………………………………………………..
BERSAMBUNG.
0 komentar: